Nama : Silfia Desi
Npm : 28213481
Kelas : 2EB15
FREEPORT
DI PAPUA
Apakah Freeport
menguntungkan masyarakat Indonesia?
Saya
mengutip kalimat yang menjelaskan pertanyaan diatas “Tidak optimalnya
pengelolaan potensi ekonomi sumberdaya mineral di wilayah pertambangan tersebut
bagi penerimaan negara. Potensi tembaga dan emas yang tersimpan di Grasberg dan
Ertsberg serta pengelolaan pertambangan Freeport yang tidak optimal bagi
pemerintahan Indonesi. Akibatnya, manfaat ekonomi yang diperoleh pemerintah
Indonesia tidak maksimal. Bahkan, dapat dikatakan Indonesia mengalami kerugian
yang sangat besar karena tidak optimal, tidak adil, tidak transparan dan
bermaslahnya sumberdaya mineral tersebut.” (sumber; www.islammagz.com).
Terlihat jelas bahwa sebenarnya Freeport tidak menguntungkan bagi Indonesia
karna dari kabar yang pernah saya dengar pada pemerintahan SBY sebenarnya
Indonesia hanya mendapatkan 10% keuntungan dari hasil tambang Freeport tersebut
dan 90% keuntungan dikuasai atau dimiliki oleh AS. Sebenarnya tujuan pemerintah
dengan adanya Freeport ini adalah untuk mensejahterakan rakyat diPapua terutama
dalam perekonomiannya baik diPapua itu sendiri maupun perekonomian diIndonesia
akan tetapi sebaliknya yang didapatkan orang Papua disana adalah mereka tidak
mendapatkan apa apa dari hasil Freeport. Pembangunan smelter adalah syarat
wajib yang diajukan pemerintah kepada Freeport jika mereka ingin kontraknya
diperpanjang. Kabarnya pemerintah mendesak AS untuk membangun smelter diPapua
agar warga disana turut merasakan dampak ekonominya. Sementara Freeport sendiri
sepertinya masih menimbang-nimbang untung rugi membangun smelter diPapua.
Perusahaan tambang wajib membangun smelter untuk mengurangi lonjakan ekspor
karena saat ini mengekspor bahan tambang dalam bentuk mentah, tanpa mengelolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar