Selasa, 31 Desember 2013

MASALAH PENJUALAN


Penjualan produk merupakan variabel yang memiliki peran penting
dan strategis bagi suatu perusahaan. Hal ini disebabkan tujuan dari pembuatan
produk adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen, oleh
karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai
kepada konsumen yang memerlukannya melalui proses pembelian.
Perusahaan menyerahkan produk dan konsumen menyerahkan uang. Uang
yang diterima dari konsumen tersebut sebagian untuk menutup biaya-biaya
yang berkaitan dengan pembuatan produk, seperti biaya untuk membeli bahan
baku, membayar gaji pegawai, membayar bunga pinjaman, membayar pajak,
dan lain-lain. Sisanya akan menjadi keuntungan atau laba perusahaan.
Keuntungan tersebut sebagian mungkin dibagikan kepada pemilik perusahaan
atau pemegang saham, dan sebagian lagi kemungkinan digunakan untuk
kegiatan investasi seperti untuk membeli.
Namun demikian pada produk riil di lapangan, banyak produk sejenis
yang di produksi oleh perusahaan lain atau perusahaan pesaing, dengan tujuan
sama yaitu memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen. Dalam kondisi
demikian, berarti perusahaan menghadapi suatu kondisi pesaing. Semakin
banyak produk sejenis di pasar, berarti semakin tinggi intensitas persaingan
yang dihadapi perusahaan.
Agar perusahaan dapat memenangkan persaingan, maka perusahaan
tersebut harus memiliki suatu strategi atau senjata untuk bersaing. Salah satu
strategi yang hingga kini dipercayai mampu digunakan untuk menghadapi
persaingan adalah marketing mix (bauran pemasaran). Melalui marketing mix
yang dirancang khusus, perusahaan dapat mempengaruhi konsumen agar para
konsumen tersebut dapat tahu, senang lalu membeli produk yang
ditawarkannya dan akhirnya konsumen menjadi puas sehingga konsumen
akan selalu membeli produk perusahaan tersebut. Marketing mix tersebut
terdiri atas empat komponen, disingkat 4P yaitu: product (produk), price
(harga), place (tempat atau distribusi), dan promotion (promosi).
Penelitian ini akan menganalisis pengaruh marketing mix terhadap
studi kasus Perusahaan Percetakan Diglossia Yogyakarta terhadap penjualan.
Bagi manajemen, penelitian ini memiliki arti dan manfaat yang penting,
karena melalui penelitian ini ada tidaknya pengaruh tersebut dapat diketahui
dan dianalisis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah marketing mix berpengaruh
terhadap volume penjualan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh marketing mix terhadap penjualan. Marketing mix terdiri dari
product, price, place, promotion.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Perusahaan
Memberikan informasi kepada perusahaan tentang manfaat dari
marketing mix yang selama ini terhadap penjualan. Informasi
tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas strategi marketing mix yang selama ini
dilakukan perusahaan.
1.4.2 Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menjadi sarana untuk menerapkan pengetahuan
teoritis yang penulis miliki ke dalam masalah yang nyata atau yang
terjadi di perusahaan.
1.5 Tinjauan Pustaka
1.5.1 Pemasaran (Marketing)
1.5.1.1 Pengertian pemasaran
Konsep pasar merupakan dasar konsep pemasaran.
Pemasaran berarti “bekerja dengan pasar untuk menciptakan
pertukaran dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia”. Pemasaran juga berarti “proses untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan baik individu maupun kelompok
dengan menciptakan pertukaran produk dan nilai dengan pihak
lain.” (Stanton dan Etzel dalam Macfoedz, 2005:7).
Proses pertukaran mencakup pekerjaan yang menjadikan
penjual harus mencari pembeli, mengidentifikasikannya,
mendesain produk dengan baik, mempromosikannya,
menyimpan dan mengirim produk, serta menetapkan harganya.
Pengembangan produk, riset, komunikasi, distribusi, penetapan
harga dan pelayanan merupakan inti, aktivitas pemasaran.
Konsumen melakukan “pemasaran” ketika mereka mencari
barang yang mereka butuhkan dengan harga yang sesuai dengan
daya beli. Agen pembelian perusahaan melakukan pemasaran
ketika mereka menyelidiki untuk menemukan penjual dan
mengharapkan prasyarat yang sesuai.
1.5.1.2Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi dan pengendalian program yang dipolakan untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran
manfaat dengan pembeli dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Upaya pertukaran dengan pasar sasaran perlu didasarkan
pada falsafah sebagai pedoman upaya pemasaran. Ada tiga jenis
falsafah pemasaran diantara perusahaan-perusahaan baru:
dorongan produksi, dorongan penjualan, dorongan konsumen.
1. Falsafah Dorongan Produksi didasarkan pada kepercayaan
pembuatan produk dengan efisiensi dan rasa khawatir
pada penjualan di kemudian hari. Produksi merupakan
penekanan utama; penjualan terjadi setelah produksi.
Falsafah ini sering diterapkan oleh perusahaan yang
memproduksi produk berteknologi tinggi.
2. Falsafah Dorongan Penjualan berfokus pada personall
selling dan periklanan untuk mempengaruhi konsumen agar
membeli produk perusahaan.
3. Falsafah Dorongan Konsumen ini mengutamakan kebutuhan
untuk tiset pemasaran agar dapat lebih memahami lokasi
atau subyek, pasar, dan untuk mengembangkan suatu strategi
yang diarahkan pada kelompok.
Diantara ketiga falsafah tersebut, orientasi dorongan
konsumen merupakan yang paling efektif, meskipun banyak
perusahaan tidak mengaplikasikannya
Tiga alasan yang mempengaruhi pemilihan falsafah
pemasaran adalah:
1. Tekanan Persaingan
Intensitas persaingan seringkali menaksakan falsafah
perusahaan baru. Misalnya: persaingan yang ketat akan
menekankan perusahaan agar tersisih dari medan
persaingan. Sebaliknya, jika terjadi persaingan kecil,
perusahaan tetap pada produk yang dibuat akan dijual.
2. Latar Belakang Perusahaan
Batas perbedaan kecakapan dan kemampuan yang
dimiliki oleh perusahaan sangat bervariasi. Di antara
mereka memiliki latar belakang penjualan dan pemasaran,
sementara yang lain mempunyai pengalaman operasi dan
produksi. Kekuatan perusahaan akan berpengaruh pada
pemilihan falsafah pemasaran.
3. Fokus Jangka Pendek
Adakalanya falsafah dorongan penjualan lebih dapat
diterapkan karena fokus jangka pendek dalam menjalankan
barang yang diperdagangkan dan menghidupkan penjualan.
Konsep alternatif yang digunakan oleh perusahaan
dalam menjalankan aktivitas pemasaran meliputi: konsep
produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran (
Mahmud Mahfoedz, 2005:11).
1. Konsep Produksi
Konsep produksi berpedoman bahwa konsumen akan
mendukung produk yang tersedia dengan harga yang
terjangkau. Karena itu manajemen harus berfokus pada
perbaikan produksi dan efisiensi distribusi. Konsep
produksi merupakan falsafah yang dapat diterapkan dalam
dua macam situasi: Pertama, pada waktu permintaan atas
produk melampaui persediaan. Kedua, pada waktu biaya
produk terlalu tinggi dan diperlukan peningkatan
produktivitas, diperlukan penurunan biaya.
2. Konsep Produk
Konsep produk merupakan pedoman bagi penjualan
bahwa konsumen akan mendukung produk yang
menawarkan kualitas, bentuk, dan ciri yang inovarif.
Karena itu perusahaan harus secara berkesinambungan
meningkatkan kualitas produk.
3. Konsep Penjualan
Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan yang
mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk
sebuah perusahaan dalam jumlah yang cukup kecuali jika
perusahaan melakukan upaya penjualan dan promosi dalam
skala yang luas.
Konsep penjualan dimulai dari pabrik, berfokus pada
produk perusahaan yang ada, dan memerlukan penjualan
yang mendatangkan laba.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran berpedoman pada tercapainya
tujuan perusahaan yang ditentukan oleh terpenuhinya
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan terciptannya
kepuasan yang diinginkan lebih efektif dan efisien dari
pada yang dilakukan oleh pesaing.
Konsep pemasaran dimulai dari pasar yang telah
ditentukan, berfokus pada kebutuhan konsumen,
mengkoordinasikan semua aktivitas pemasaran yang
berpengaruh pada konsumen.
1.5.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Produk yang telah dibuat oleh produksen atau perusahaan
perlu untuk diketahui, disukai, diminati, dan akhirnya dibeli
konsumen. Untuk tujuan tersebut perusahaan harus melakukan
tindakan-tindakan yang terencana dan strategis, agar produknya dibeli
konsumen. Tindakan yang terencana dan strategis yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut dikenal dengan nama bauran pemasaran
(marketing mix).
Melalui markering mix perusahaan dapat mempengaruhi
konsumen agar para konsumen tersebut dapat tahu, senang lalu
membeli produk yang ditawarkannya dan akhirnya konsumen menjadi
puas sehingga konsumen akan selalu membeli produk perusahaan
tersebut. (Gitosudarmo 2000:110).
Menurut Philip Kotler marketing mix tersebut
diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang disebut dengan 4P,
yaitu singkatan dari product,, price, place, dan promotion. Product
atau produk artinya kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada pasar sasaran, meliputi: kualitas, ciri, nama merk,
kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan. Price atau harga
adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh produk, mencakup daftar harga, diskon, potongan harga,
periode pembayaran, dan syarat kredit. Promotion atau promosi
artinya aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta
membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Promosi juga
mencakup semua alat komunikasi yang dapat menyampaikan pesan
kepada khalayak sasaran, mencakup promosi penjualan, periklanan,
tenaga penjualan, penasaran langsung. Place atau tempat yaitu
aktivitas perusahaan agar produk mudah di dapat konsumen sasaran.
Setiap penjualan harus memutuskan bagaimana produknya tersedia
bagi pasar sasaran, mencakup saluran pemasaran, pengelompokan,
lokasi, persediaan dan trasportasi (Kotler, 2001).
Hal ini berarti pengusahan dan sebagainnya. dapat
mempengaruhi konsumennya lewat produk yang ditawarkannya
kepada konsumen itu. Dalam hal ini dengan produk tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga produk tersebut dapat menarik perhatian
konsumen. Misalnya saja dengan membuat produk dengan warnawarni
yang menarik atau bahkan mungkin dengan warna yang
mencolok, bungkus yang bagus dan eksklusif. Disamping itu
pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah serta
memberikan potongan harga, obral serta harga cuci gudang dan
sebagainya. Dengan cara penetapan harga yang semacam ini akan
dapat menarik perhatian serta dorongan konsumen untuk segera
melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan
yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.
Cara distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen juga
dapat diterapkan agar dapat menarik perhatian para konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkannya. Misalnya saja untuk barang
kebutuhan sehari-hari distribusinya dibuat sedekat mungkin dengan
konsumen, agar kebutuhan sehari-harinya biasanya memiliki sifat
frekuensi pembelian tinggi dengan jumlah kebutuhan yang kecil
itu dapat segera. Cara lainnya lagi adalah dengan melakukan kegiatan
promosi untuk memperkenalkan produk tersebut sehingga konsumen
menjadi kenal, tahu, ataupun bagi yang sudah kenal dapat menjadi
lebih menyenangi produk itu, bahkan bagi yang sudah agak lupa

diharapkan agar dapat menjadi ingat kembali akan produk tersebut.

TUGAS 2 NILAI WAKTU UANG


Nilai Waktu Uang
            
            
A.    Future value of single sum
Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu.
                             
Rumus : FVn = PV (1 + i )n      

keterangan :
FVn = nilai masa depan investasi n tahun
                                 PV  = jumlah investasi awal
                                 n    = jumlah tahun
                                 i     = tingkat suku bunga

contoh soal

Andi menabung dibank sebesar Rp. 500.000 dengan tingkat suku bunga 5% pertahun, uang Andi pada tahun ke-5 adalah?
jawab: 
FV1 = PV (1 + i )n                                        FV5 = PV (1+i)n  
                   = 500.000 (1 + 0,05)                   = 500.000 ( 1+ 0,05)5              
                   = 500.000 (1,05)                         = 500.000 (1.05)5                     
                   = 525.000                                           = 640.000


B.      Present value of single sum

Digunakan untuk menghitung nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa yang akan datang.

Rumus : PV = FVn ( 1/ (1 + i))

keterangan :
FVn = nilai masa depan investasi n tahun
                                 PV  = jumlah investasi awal
                                 n    = jumlah tahun
                                 i     = tingkat suku bunga

contoh soal

bahwa nilai dari uang kas adalah Rp. 10.000.000 hari ini akan sama atau setara dengan nilai dari jumlah uang kas Rp. 11.000.000 di satu tahun yang akan datang (asumsi tingkat suku bunga 10%/tahun). jadi dalam contoh ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa jumlah uang kas Rp. 10.000.000 hari ini nilainya lebih besar dibanding jumlah uang kas Rp. 10.000.000 di satu tahun yang akan datang, pada hakekatnya Rp.20.000.000 hari ini merupakan present value dari Rp.11.000.000 disatu tahun mendatang (future value)

 jawab :                                                                                          
PV = FV (1/ ( 1 + i )n)                                      FV = PV ( 1+ i )n                   
                             = 11.000.000 ( 1/ (1 + 10%)1)                                    = 10.000.000 ( 1 + 0,1 )1
                                         = 11.000.000 ( 1/ 1,1)                                    = 10.000.000 x 1,1
                             = 9.999.000                                                           = 11.000.000

   
C.    Present value annuity
        
Serangkaian pembayaran atau penerimaan sejumlah uang dengan jumlah yang sama besar yang dilakukan selama periodik dengan jangka waktu tersebut.

contoh soal

obligasi dengan nilai nominal Rp. 5.000.000 akan jatuh tempo dalam waktu 4tahun. dengan tingkat suku bunga pasar dan tingkat suku bunga nominal masing-masing adalah 10% /tahun. hitunglah nilai anuitas sekarang dari bunga obligasi !

jawab :                                           
PVA    = FV x LR x ( 1 - ( 1/ ( 1 + i )  / i ) n)
                       = 5.000.000 x 10% x ( 1 - ( 1/ ( 1 + 10% )4  / 10% )
                       = 500.000 ( 1 - ( 1/ 1,4641/ 10% )
                       = 500.000 ( 1- 0,683/ 10% )
                       = 500.000 (0,317/ 10% )
                       = 500.000 x 0,0317
                       = 15.850




D.     Future value annuity

serangkaian pembayaran atau penerimaan sejumlah uang dengan jumlah yang sama besar secara periodik dalam jangka waktu tersebut untuk masa depan.

contoh soal

tino berinvestasi uang sebesar Rp. 100.000/bulan atau Rp. 1.200.000/tahun dengan 20%/tahun selama 10 tahun, bandingkan jika tino berinvestasi selama 20 tahun

jawab:
FVA    = nilai investasi x faktor FVA x ( 1 + n )
                       = 1.200.000 x 1, 191736 x 1,20
                       = 1.716.099,84
                                 
faktor FVA    = ( 1 + r ) - 1/r
                                   =(1 +0,2)10 - (1/0,2)
                                  = 1, 191736


Break even point
Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
Contoh soal:
suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 600.000. biaya variabel per unit Rp. 50 harga jual per unit Rp. 150. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q) dan BEP (F)
                        Jawab
                                                BEP (Q) =  FC   = 600.000
                                                                   P-V      150-50
                                                                             = 600.000  = 6000 unit
                                                                                    100
                                    TVC = V . Q                          S = 150 . 10.000
                                            = 50 . 10.000                    =  1.500.000
                                            = 500.000

                                                BEP (P) =     FC       =  600.000
                                                                  1–TVC           1–600.000
                                                                          S                1.500.000
                                                                                    = 600.000  = 1.000.000


                                                                                           0.6